Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Kompetensi Dasar maka di harapkan siswa dapat:
1. Membedakan antara resiko dengan ketidakpastian
2. Mengklasifikasikan resiko usaha secara umum
3. Menjelaskan tentang jenis-jenis resiko usaha
4. Menjelaskan faktor penyebab resiko usaha
5. Mengklasifikasikan tipe-tipe orang dalam
mnghadapi resiko
6. Menjelaskan cara mengindentifikasi resiko
7 Memjelaskan cara mengatasi dan memperkecil resiko
8 Menjelaskan prosedur menganalisis resiko usaha
A. RISIKO DAN KETIDAK:PASTIAN
Ketika Anda terjun ke dunia usaha, Anda juga harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidakpastian. Inilah perbedaan paling mendasar antara belajar di sekolah, yang penuh teori dan kepastian, dengan berwirausaha, yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko.
1. Ketidakpastian (Unexpected Risk)
Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering disebut "unexpected risk" atau risiko tak terduga dari sebuah kejadian.
Contoh:
a. Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang.
b. Risiko yang terjadi karena bencana alam.
c. Risiko atas kerugian yang timbul karena perubahan kurs mata uang negara lain terhadap nilai mata uang
rupiah yang mengakibatkan kenaikan biaya dan harga barang.
Ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
a. Tidak bisa diduga sebelumnya.
b. Sulit direncanakan.
c. Bersifat tiba-tiba.
d. Bisa digolongkan "force majeure" (bencana alam).
2. Risiko (Expected Risk) Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti yang bisa dikalkulasi secara kuantitatif. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda hadapi adalah seberapa sempurna Anda mendapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mendapatkan informasi, maka semakin akurat pula Anda mengetahui seberapa besar risikonya.
Contoh risiko:
a. Kerugian akibat hilangnya barang.
b. Penurunan pendapatan karena penurunan penjualan.
c. Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah baran-barang yang diproduksi
d. Terbakarnya gudang barang yang berisiko menyebabkan kerugian.
( Tabel Penurunan Penjualan )
Sumber: www.clipart.com
B. KLASIFIKASI USAHA
Secara umum, risiko usaha dapat diklasifikasikan sebagai berikut
1. Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidal mungkin menimbulkan keuntungan. Risiko murni terjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat dicegah. Contoh:
a. Kerugian akibat kerusakan mesin.
b. Kerugian akibat mati listrik.
c. Kerugian karena kebakaran gedung.
2. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
Contoh:
1. Membeli barang dengan menggunakan mata uang asing (misaln Dolar Amerika). Bila
nilai kurs dolar terhadap rupiah mengalai kenaikan, maka akan berdampak kerugian
apabila Anda menjualnya kelak. Begitu pula sebaliknya.
2. Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung risiko spekulatif, yaitu bila
mengalami musibah perusahaan akan mengalami kerugian. Namun bila tidak,
perusahaan akan menghemat biaya asuransi yang tidak perlu dikeluarkan.
Berdasarkan jenis dampaknya, risiko usaha bisa diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Risiko Sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang mempunyai dampak lebih kompleks dibanding risiko murni dan risiko spekulatif. Hal ini karen risiko yang timbul bisa berdampak ke bagian-bagian lain.
Contoh: Penurunan tingkat penjualan suatu produk akan berdampak pada kerugian. Tetapi bila terjadi dalam waktu lama dan tidak mungkin dihindari lagi, akan terjadi risiko multi aspek di perusahaan tersebut, misalnya aspek keuangan (cashflow, tagihan, dan cadangan kas), aspek produksi (penurunan tingkat produksi), aspek sumber daya manusia (pengurangan karyawan), dan aspek lainnya.
Perbedaan risiko murni dan risiko sistematik terletak pada lama waktu terjadinya. Kejadian yang menimbulkan risiko sistematik berlangsung lebih lama daripada yang mengakibatkan risiko murni.
2. Risiko Spesifik
Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisasi tingkat risikonya
Contoh: Berjualan es krim akan mengalami penurunan penjualan pada saat musim hujan. Berjualan payung atau jas hujan akan mengalami penurunan bila musim hujan telah lewat. Anda bisa mengurangi risiko kerugian dengan melakukan kombinasi penjualan dari kedua usaha tersebut (diversifikasi usaha). Misalnya, pada saat musim hujan berjualan payung atau jas hujan dan saat musim panas berjualan es krim.
C. JENIS-JENIS RISIKO USAHA
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menghadapi risiko adalah dengan mengenali jenis-jenis risiko itu sendiri.. Jenisjenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan rwirausaha adalah sebagai berikut.
1. Risiko Perusahaan
Risiko perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha anda yang akan berdampak pada kelangsungan hidup atau saham perusuhaan Anda. .
Contoh:
Ø Perusahaan Anda didemo oleh warga karena masalah pencemaran lingkungan. Oleh karena itu lokasi
usaha Anda dipaksa tutup oleh pemerintah setempat.
Ø Pemerintah baru saja mengesahkan peraturan baru yang berkaitan dengan kelangsungan perusahaan Anda.
2 Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspekek keuangan perusahaan.
Contoh:
Risiko selisih kurs mata uang. Bila produk Anda dibeli dengan kurs mata uang asing, ada risiko
kerugian akibat perubahan nilai kurs yakni ketika anda membayar denngan mata uang asing tersebut.
3. Risiko Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai)
Risiko likuiditas terjadi ketika ada tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan permasalahan
dalam ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Hal ini bisa berdampak pada kerugian tingkat
bunga dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan.
4. Resiko Permodalan
Risiko permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan
yang membuat modal usaha Andamengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). Hal ini harus
segera diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi faktor penyebabnya.
5. Risiko Pasar
Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup
pelanganggan, maupun munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk Anda. Dampak yang
muncul adalah berkurangnya angka persentase pasar dan omnzet penjualan.
6. Risiko Operaional
Risiko operasional:adalah risiko dari penyimpangan hasil yang diprediksikan karena tidak
sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses
dan mutu produk.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA RISIKO USAHA
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.
1. Perubahan, meliputi:
a. Lingkungan dan global,
b. sosial dan ekonomi
c. persaingan,
d. gaya hidup,
e. trend pasa
f. teknologi
g. budaya
h. budaya dan peraturan pemerintah
2. Kesalahan strategi dan perencanaan
3. Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian diluar rencana
4. Persiapan yang kkurang matang
5. Kelengahan pribadi atau penanggung jawab
E. KLASIFIKASI ORANG DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHA
Berdasarkan cara pandang dan menghadapi risiko, setiap orang/ wirausaha dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
1. Risk Avoider
Risk avoider adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung menghindari risiko. Menurut orang-orang ini, risiko merupakan sumber masalah. Risk avoider juga dikenal dengan istilah risk free atau orang yang ingin bebas dari risiko.
2. Risk Calculator
Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau
dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3. Risk Taker
Risk taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur
risiko secara intuitif saja. Para risk taker ini sering disebut speculator atau gambler.
4. Risk Manager
Risk Manager adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan perhitungan
tingkat risiko dan ketidakpastian dengan mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan
bisnis.
F, CARA MENGIDENTIFIKASI RISIKO USAHA
Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi. Cara
mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut.
1, Metode Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah
Gunakan informasi dan data yang ada untuk menganalisa risika yang akan terjadi di kemudian hari. Contoh:
a. informasi keluhan pelanggan,
b. informasi kecacatan produk,
c. informasi track record SDM (rekam jejak karyawan),
d. informasi pertumbuhan penjualan.
2. Metode Pengamatan dan Survei
Dengan melakukan pengamatan dan survei, akan diperoleh informasi tentang hal yang diinginkan. Contoh:
a pengamatan dan survei tingkat kebutuhan pasar.
b. pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan.
c. pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru.
d. pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan.
e. pengamatan dan survei lokasi berdirinya pabrik dan lingkungan
3. Metode Acuan
Metode acuan sering digunakan dalam menemukan }elemahan, peluang, hambatan, kekuatan dan
ancaman sehingga wirausaha tahu apakah produk, strategi, dan mutunya telah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan yang bersifat strategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggulan.
4. Metode dari Para Pakar atau Pendapat Ahli
Kita dapat mengidentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya pada pendapat ahli bila mengambil keputu~ tertentu.
Risiko bisa diminimalisir dengan semakin banyaknya pengalaman, pengetahuan, dan wawasan yang Anda miliki. Semaki banyak pengetahuan dan keterampilan Anda, intuisi Anda juga aka~ semakin terasah dan terlatih. Berani menghadapi kegagalan dan mengambil manfaatnya merupakan cara satu-satunya untuk mengenali risiko.
G. MENGATASI DAN MEMPERKECIL RISIKO USAHA
Salah satu faktor sukses berwirausaha adalah mengatasi dan memperkecil risiko. Cara mengatasi dan memperkecil risiko adalah sebagai berikut.
1. Gunakan pengetahuan Anda untuk mengetahui dampak atau risiko yang akan terjadi.
2. Manfaatkan pengalaman yang Anda miliki.
3. Berpikir kreatif dan inovatif dan yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan. Misalnya: asuransi kerugian, asuransi kecelakaan, asuransi
kebakaran, dan asura~
5. Bekerja dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor pendoror untuk mendapatkan pengetahuan baru
melalui "problem and experiential based learning" (Belajar dari masalah dan pengalaman).
6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan diri untuk
mengambil risiko.
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi keadaan yang lebih baik dan berisiko kecil.
8. Proaktif dan antisipatif, adalah kunci penting dalam mengelola risiko.
H. PROSEI)UR MENGANALISIS RISIKO USAHA
Setelah mengetahui, mengidentifikasi, dan mengatasi risiko yang sekiranya akan terjadi, Anda perlu mengetahui prosedur menganalisi risiko usaha, yaitu sebagai berikut.
1. Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu permasalahan. Setelah
mengetahui tujuan dan sasaran, diharapkan Anda bisa bekerja sesuai dengan jalurnya, dan apabila
terpaksa harus sedikit menyimpang dari jalur awal, risiko yang timbul tidak terlalu besar.
2. Carilah kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi. Buat tabel perbandingan sebab
akibat dan risikonya untuk memilih langkah dan keputusan yang paling strategis namun dengan risiko
minimal.
3. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkah selanjutnya. Pilih alternatif terbaik dan rencanakan tindakan
yang harus dilakukan sehingga risiko yang terjadi bisa diminimalkan.
4. Perkirakan risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbandingan sebab akibat. Teliti apakah
ada risiko yang melekat tetapi belum Anda ketahui dan sadari kemungkinannya.
5. Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
6. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan
7. Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun rencana And; dengan sangat baik.
thank's for yuor blog,,,,
BalasHapus:-)
Ga lengkap... :(
BalasHapusThank info nya Sob., pas untuk tambah referensi tugas., :)
BalasHapuswww.rudietnovian.com
bisa tolong sebutin contoh dari risk avoider, risk taker, risk calculator, risk manager ?
BalasHapustolong bantuannya :)
terimakasih
Thanks buat postingannya!
BalasHapus