Jumat, 11 Februari 2011

Mengambil Resiko Usaha

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Kompetensi Dasar maka di harapkan siswa dapat:
1. Membedakan antara resiko dengan ketidakpastian
2. Mengklasifikasikan  resiko usaha secara umum
3. Menjelaskan tentang jenis-jenis resiko usaha
4. Menjelaskan faktor penyebab resiko usaha
5. Mengklasifikasikan tipe-tipe orang dalam
    mnghadapi resiko
6. Menjelaskan cara mengindentifikasi resiko
7 Memjelaskan cara mengatasi dan memperkecil resiko
8 Menjelaskan prosedur menganalisis resiko usaha

A. RISIKO DAN KETIDAK:PASTIAN

Ketika Anda terjun ke dunia usaha, Anda juga harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidakpastian. Inilah perbedaan paling mendasar antara belajar di sekolah, yang penuh teori dan kepastian, dengan berwirausaha, yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko.

1. Ketidakpastian (Unexpected Risk)

Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering disebut "unexpected risk" atau risiko tak terduga dari sebuah kejadian.
Contoh:
a. Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang.
b. Risiko yang terjadi karena bencana alam.
c. Risiko atas kerugian yang timbul karena perubahan kurs mata uang negara lain terhadap nilai mata uang
    rupiah yang mengakibatkan kenaikan biaya dan harga barang.
 Ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
a. Tidak bisa diduga sebelumnya.
b. Sulit direncanakan.
c. Bersifat tiba-tiba.
d. Bisa digolongkan "force majeure" (bencana alam).                                                                                                                                            

2. Risiko (Expected Risk) Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti yang bisa dikalkulasi secara kuantitatif. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda hadapi adalah seberapa sempurna Anda mendapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mendapatkan informasi, maka semakin akurat pula Anda mengetahui seberapa besar risikonya.
Contoh risiko:
a. Kerugian akibat hilangnya barang.
b. Penurunan pendapatan karena penurunan penjualan.
c. Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah baran-barang  yang diproduksi
d. Terbakarnya gudang barang yang berisiko menyebabkan kerugian.
 ( Tabel Penurunan Penjualan )

Sumber: www.clipart.com

B. KLASIFIKASI USAHA

Secara umum, risiko usaha dapat diklasifikasikan sebagai berikut

1. Risiko Murni

Risiko murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidal mungkin menimbulkan keuntungan. Risiko murni terjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat dicegah. Contoh:
a. Kerugian akibat kerusakan mesin.
b. Kerugian akibat mati listrik.
c. Kerugian karena kebakaran gedung.

2. Risiko Spekulatif

Risiko spekulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
Contoh:
1. Membeli barang dengan menggunakan mata uang asing (misaln Dolar Amerika). Bila
     nilai kurs dolar terhadap rupiah mengalai kenaikan, maka akan berdampak kerugian
     apabila Anda menjualnya kelak. Begitu pula sebaliknya.
2. Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung risiko spekulatif, yaitu bila
    mengalami musibah perusahaan akan mengalami kerugian. Namun bila tidak,
    perusahaan akan menghemat biaya asuransi yang tidak perlu dikeluarkan.

Berdasarkan jenis dampaknya, risiko usaha bisa diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Risiko Sistematik

Risiko sistematik adalah risiko yang mempunyai dampak lebih kompleks dibanding risiko murni dan risiko spekulatif. Hal ini karen risiko yang timbul bisa berdampak ke bagian-bagian lain.
Contoh: Penurunan tingkat penjualan suatu produk akan berdampak pada kerugian. Tetapi bila terjadi dalam waktu lama dan tidak mungkin dihindari lagi, akan terjadi risiko multi aspek di perusahaan tersebut, misalnya aspek keuangan (cashflow, tagihan, dan cadangan kas), aspek produksi (penurunan tingkat produksi), aspek sumber daya manusia (pengurangan karyawan), dan aspek lainnya.

Perbedaan risiko murni dan risiko sistematik terletak pada lama waktu terjadinya. Kejadian yang menimbulkan risiko sistematik berlangsung lebih lama daripada yang mengakibatkan risiko murni.

2. Risiko Spesifik

Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisasi tingkat risikonya

Contoh:  Berjualan es krim akan mengalami penurunan penjualan  pada saat musim hujan. Berjualan payung atau jas hujan akan  mengalami penurunan bila musim hujan telah lewat.     Anda bisa mengurangi risiko kerugian dengan melakukan  kombinasi penjualan dari kedua usaha tersebut (diversifikasi  usaha). Misalnya, pada saat musim hujan berjualan payung atau  jas hujan dan saat musim panas berjualan es krim.

 C. JENIS-JENIS RISIKO USAHA

    Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan ketatnya  persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menghadapi risiko adalah dengan mengenali jenis-jenis risiko itu sendiri..     Jenisjenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan    rwirausaha adalah sebagai berikut.

1.      Risiko Perusahaan   
Risiko perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha    anda yang akan berdampak pada kelangsungan hidup atau saham    perusuhaan Anda. .
Contoh:
Ø      Perusahaan Anda didemo oleh warga karena masalah pencemaran lingkungan. Oleh karena itu lokasi
      usaha Anda dipaksa tutup oleh pemerintah setempat.
Ø      Pemerintah baru saja mengesahkan peraturan baru yang berkaitan dengan kelangsungan perusahaan Anda.

  2    Risiko Keuangan
        Risiko keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspekek keuangan perusahaan.
 Contoh:
        Risiko selisih kurs mata uang. Bila produk Anda dibeli dengan kurs mata uang asing, ada risiko
 kerugian  akibat perubahan nilai kurs yakni ketika anda membayar denngan mata uang asing tersebut.

3.      Risiko Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai)
      Risiko likuiditas terjadi ketika ada tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan permasalahan
      dalam ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Hal ini bisa berdampak pada kerugian tingkat
      bunga dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan.

4.      Resiko Permodalan
      Risiko permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan
      yang membuat modal usaha Andamengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). Hal ini harus
      segera diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi faktor penyebabnya.
 5.    Risiko Pasar
        Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup
        pelanganggan, maupun munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk Anda. Dampak yang
        muncul adalah berkurangnya angka persentase pasar dan omnzet penjualan.

 6.    Risiko Operaional

        Risiko operasional:adalah risiko dari penyimpangan hasil yang diprediksikan karena tidak 
       sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses
       dan mutu produk.

D.   FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA RISIKO USAHA
       Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.

1.    Perubahan, meliputi:
       a. Lingkungan dan global,
       b. sosial dan ekonomi
       c. persaingan,
      d. gaya hidup,
      e.  trend pasa
      f.  teknologi
      g. budaya
      h. budaya dan peraturan pemerintah
2.   Kesalahan strategi dan perencanaan
3.   Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian diluar rencana
4.   Persiapan yang kkurang matang
5.   Kelengahan pribadi atau penanggung jawab

E.   KLASIFIKASI ORANG DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHA
       Berdasarkan cara pandang dan menghadapi risiko, setiap orang/ wirausaha dapat diklasifikasikan
       sebagai berikut.

1.   Risk Avoider

      Risk avoider adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung menghindari risiko. Menurut orang-orang ini, risiko merupakan sumber masalah. Risk avoider juga dikenal dengan istilah risk free atau orang yang ingin bebas dari risiko.


2.      Risk Calculator
      Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau
        dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).

  3.  Risk Taker
       Risk taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur
       risiko secara intuitif saja. Para risk taker ini sering disebut speculator atau gambler.

   4. Risk Manager
       Risk Manager adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan perhitungan
       tingkat risiko dan ketidakpastian dengan mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan
       bisnis.

F,   CARA MENGIDENTIFIKASI RISIKO USAHA
      Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi. Cara
      mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut.

1,   Metode Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah
      Gunakan informasi dan data yang ada untuk menganalisa risika yang akan terjadi di kemudian hari. Contoh:
 a. informasi keluhan pelanggan,
 b. informasi kecacatan produk,
 c. informasi track record SDM (rekam jejak karyawan),
 d. informasi pertumbuhan penjualan.

2.   Metode Pengamatan dan Survei
      Dengan melakukan pengamatan dan survei, akan diperoleh informasi tentang hal yang diinginkan. Contoh:
a pengamatan dan survei tingkat kebutuhan pasar.
b. pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan.
c. pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru.
d. pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan.
e. pengamatan dan survei lokasi berdirinya pabrik dan lingkungan

3.        Metode Acuan
     Metode acuan sering digunakan dalam menemukan }elemahan, peluang, hambatan, kekuatan dan
ancaman sehingga wirausaha tahu apakah produk, strategi, dan mutunya telah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan yang bersifat strategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggulan.

4.          Metode dari Para Pakar atau Pendapat Ahli
Kita dapat mengidentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya pada pendapat ahli bila mengambil keputu~ tertentu.

        Risiko bisa diminimalisir dengan semakin banyaknya pengalaman, pengetahuan, dan wawasan yang Anda miliki. Semaki banyak pengetahuan dan keterampilan Anda, intuisi Anda juga aka~ semakin terasah dan terlatih. Berani menghadapi kegagalan dan mengambil manfaatnya merupakan cara satu-satunya untuk mengenali risiko.

G.   MENGATASI DAN MEMPERKECIL RISIKO USAHA

        Salah satu faktor sukses berwirausaha adalah mengatasi dan memperkecil risiko. Cara mengatasi dan memperkecil risiko adalah sebagai berikut.
1. Gunakan pengetahuan Anda untuk mengetahui dampak atau risiko yang akan terjadi.
2. Manfaatkan pengalaman yang Anda miliki.
3. Berpikir kreatif dan inovatif dan yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan. Misalnya: asuransi kerugian, asuransi kecelakaan, asuransi
    kebakaran, dan asura~
5. Bekerja dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor pendoror untuk mendapatkan pengetahuan baru
    melalui "problem and experiential based learning" (Belajar dari masalah dan pengalaman).
6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan diri untuk
    mengambil risiko.
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi keadaan yang lebih baik dan berisiko kecil.
8. Proaktif dan antisipatif, adalah kunci penting dalam mengelola risiko.

H. PROSEI)UR MENGANALISIS RISIKO USAHA

     Setelah mengetahui, mengidentifikasi, dan mengatasi risiko yang sekiranya akan terjadi, Anda perlu mengetahui prosedur menganalisi risiko usaha, yaitu sebagai berikut.

1.        Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu permasalahan. Setelah
       mengetahui tujuan dan sasaran, diharapkan Anda bisa bekerja sesuai dengan jalurnya, dan apabila  
       terpaksa harus sedikit menyimpang dari jalur awal, risiko yang timbul tidak terlalu besar.
2.   Carilah kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi. Buat tabel perbandingan sebab
       akibat dan risikonya untuk memilih langkah dan keputusan yang paling strategis namun dengan risiko  
       minimal.
3.    Pilih, rencanakan, dan tentukan langkah selanjutnya. Pilih alternatif terbaik dan rencanakan tindakan
       yang harus dilakukan sehingga risiko yang terjadi bisa diminimalkan.
4.    Perkirakan risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbandingan sebab akibat. Teliti apakah
      ada  risiko yang melekat tetapi belum Anda ketahui dan sadari kemungkinannya.
5.   Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
6.   Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan
7.   Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun rencana And; dengan sangat baik.

5 komentar:

  1. thank's for yuor blog,,,,

    :-)

    BalasHapus
  2. Thank info nya Sob., pas untuk tambah referensi tugas., :)

    www.rudietnovian.com

    BalasHapus
  3. bisa tolong sebutin contoh dari risk avoider, risk taker, risk calculator, risk manager ?
    tolong bantuannya :)
    terimakasih

    BalasHapus